Minggu, 29 September 2024
Kamis, 26 September 2024
Mencium Hajar Aswad Bukan Untuk Menyembahnya Melainkan Semata-mata Mengikuti Jejak Nabi ﷺ
Mencium Hajar Aswad Bukan Untuk Menyembahnya Melainkan Semata-mata Mengikuti Jejak Nabi ﷺ
عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ
“Dari ‘Abis bin Robi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat ‘Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah ﷺ menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu.” (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270).
Dalam lafazh lain disebutkan,
إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah ﷺ menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
Mengalahkan Maut Itu Bukan Dengan Cara Mati, Sebagaimana Mengalahkan Saudara Maut
Mengalahkan Maut Itu Bukan Dengan Cara Mati, Sebagaimana Mengalahkan Saudara Maut
Ilahi Mengalahkan Maut Itu Bukan Dengan Cara Mati Sebagaimana Untuk Mengalahkan Saudara Maut Bukan Dengan Cara Tidur. Demikian Juga Tak Perlu Mengalami Sakit, Pingsan, Bodoh, Buta, Tuli, Bisu dan Semisal Untuk Mengalahkannya..
✍🏻 TIdur itu saudara maut. Rasulullah ﷺ bersabda :
ﺍﻟﻨَّﻮْﻡُ ﺃَﺧُﻮ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ، ﻭَﻻ ﻳَﻨَﺎﻡُ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔ
“Tidur adalah saudaranya kematian, dan penduduk surga tidaklah tidur”. (HR. Thabrani, bazzar dan selainnya. Hadits Shahih)
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا فَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu dia berkata; "Apabila Nabi ﷺ hendak tidur malam, beliau mengucapkan: 'Allahumma bismika amuutu wa ahya (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: 'Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali) '." (HR. Al-Bukhari)
✍🏻 Untuk mengalahkan Al-Maut itu bukan dengan cara mati, melainkan dengan cara menyembelih Al-Maut (kematian) di antara Surga dan Neraka sebagaimana dalam hadits shahih. Nabi ﷺ bersabda :
يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقًوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ, وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ, ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يَقُوْلُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ
“Kematian didatangkan dalam bentuk kambing berkulit hitam putih. Lalu, ada penyeru yang memanggil, ‘Wahai penduduk surga!’ Mereka menengok dan melihat. Penyeru itu berkata, ‘Apakah kalian mengenal ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, itu adalah kematian.’ Mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil, ‘Wahai penduduk neraka!’ Mereka menengok dan melihat. Penyeru itu berkata, ‘Apakah kalian mengenal ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, itu adalah kematian.’ Mereka semua telah melihatnya. Kemudian kematian disembelih di antara surga dan neraka. Lalu penyeru berkata, ‘Wahai penduduk surga, kekekalan dan tiada lagi kematian setelahnya, dan wahai penduduk neraka, kekekalan dan tiada lagi kematian setelahnya.’“ (HR. Bukhari dan Muslim)
Rabu, 25 September 2024
Selasa, 24 September 2024
Konsekwensi Kaidah Orang Tak Berakal Sehat Bahwa Untuk Menghukumi Palsu Wajib Memperlihatkan Yang Asli
Konsekwensi Kaidah Orang Tak Berakal Sehat Bahwa Untuk Menghukumi Palsu Wajib Memperlihatkan Yang Asli
(1) Jika menemukan kitab apapun yang ada di muka bumi walau tak jelas penulisnya, majhul dan tanpa sanad maka tidak boleh dihukumi sebagai kitab palsu selama pemilik kaidah tersebut tidak bisa memperlihatkan kitab yang asli.?
(2) Semua gambar para nabi, gambar syaithan, gambar iblis, gambar Dajjal, gambar Tuhan, gambar theos dan semua jenis gambar yang ada, maka tidak boleh dikatakan palsu selama para pemilik kaidah tersebut tidak bisa memperlihatkan ataupun menghadirkan yang asli.?
(3) Jika pada zaman sekarang ada yang mengklaim dirinya sebagai nabi Musa, nabi Yesyua/Isa, Iblis, Dajjal, malaikat, Tuhan dst (termasuk juga yang ada di film ataupun di dunia nyata), maka para pemilik kaidah tersebut tidak boleh menghukuminya palsu selama mereka tidak bisa mempelihatkan yang asli.?
(4) Setiap menjumpai ayat, hadits, atsar, info atau semisal, maka tidak boleh dihukumi palsu jika tidak bisa menunjukkan hadits, ayat ataupun info yang asli.?
(5) Dan lain-lain.
✍🏻 Maka ketahuilah itu adalah kaidah batil. Hanya orang dungu atau akalnya sudah gila saja yang memiliki dan membenarkan kaidah tersebut. Yang benar adalah untuk menghukumi palsu itu tidak disyaratkan harus memperlihatkan yang asli, tapi cukup dengan dalil shahih, "ilmu" ataupun burhan berupa sanad dan lain-lain.
Senin, 23 September 2024
Jangan Ikuti Ajakan Syaithan Yang Menyesatkan Agar Kelak Tidak Menyesal
Jangan Ikuti Ajakan Syaithan Yang Menyesatkan Agar Kelak Tidak Menyesal
Allah Ta'ala telah memperingatkan kita, dengan berkalam :
وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْۚ فَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُۗ اِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٢٢
Syaithan berkata ketika urusan (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku mengingkarinya. Tidak ada kekuasaan bagiku sedikit pun terhadapmu, kecuali aku (sekadar) menyerumu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh karena itu, janganlah kamu mencercaku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menjadi penolongmu dan kamu pun tidak dapat menjadi penolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang zhalim akan mendapat adzab yang sangat pedih." (terjemah makna QS. Ibrahim : 22)
Wahai Ahli Kitab Gubahan.. Apa Tuhan Kalian Mampu Mengalahkan الله ?
Wahai Ahli Kitab Gubahan.. Apa Tuhan Kalian Mampu Mengalahkan الله ?
✍🏻 Silahkan minta kepada tuhan kalian apa mampu mengalahkan الله dengan :
(1) Buat ayat yang bisa mengalahkan Al Qur'an kalam Allah (Al Fatihah 7 ayat). Al Qur'an itu bahasa Arab, lebih indah daripada syair, kandungan isinya agung, bisa untuk ruqyah, bisa untuk obat penyakit hati dan badan, mudah dihafal dll. Allah Ta’ala berkalam :
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (QS. Al-Baqarah : 23).
(2) Silahkan rebut kota suci Makkah yang disitu terdapat Ka'bah sebagai qiblat. Mampu gak? Ka'bah memiliki Rabb yang akan senantiasa menjaganya dari apapun yang akan musuh perbuat terhadapnya. Allah Ta’ala berkalam :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala“. (QS. Ibrahim : 35)
✍🏻 Dan sudah tercatat sejarah kota suci kalian pernah dikuasai kaum muslimin. Dan di akhir zaman kelak Baitul Maqdis insya Allah akan kembali dikuasai lagi kaum muslimin. Sebagaimana dikabarkan Nabi.
✍🏻 Kalian telah terhinakan sehingga tak punya kota suci dan kiblat serta hanya ditemani kitab gubahan yang tidak punya sanad. Wahai kafir.. mana kuasa tuhan kalian?
هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Sabtu, 21 September 2024
Sanggahan Allah Atas Orang Kafir Yang Mengatakan Orang Mukmin Itu Bodoh
Sanggahan Allah Atas Orang Kafir Yang Mengatakan Orang Mukmin Itu Bodoh
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ ١٣
"Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti as-sufaha' (orang-orang yang bodoh) itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah as-sufaha' (orang-orang yang bodoh), tetapi mereka tidak tahu." (terjemah makna QS. Al-Baqarah : 13)
Hakikat kebodohan itu adalah ketidaktahuan seorang manusia kepada kemaslahatan pribadinya dan perbuatannya yang melakukan apa-apa yang justru memudaratkannya. Hal inilah yang terbukti terjadi pada orang kafir. Sedangkan akal dan kecerdasan itu adalah pengetahuan seorang manusia kepada hal yang bermanfaat bagi dirinya dan berbuat apa yang berguna untuknya serta menghindar dari apa yang memudaratkan dirinya, dan inilah yang terbukti terjadi pada para Shahabat dan kaum Mukminin. Maka patokannya adalah dengan ciri yang menempel pada diri dan bukti, tidak hanya sekedar sangkaan dan perkataan kosong belaka.
Kamis, 19 September 2024
Wahai Ahli Kitab Gubahan.. Bukankah Tak Ada Yang Mampu Mengalahkan الله ?
Wahai Ahli Kitab Gubahan.. Bukankah Tak Ada Yang Mampu Mengalahkan الله ?
Ka'bah memiliki Rabb yang akan senantiasa menjaganya dari apapun yang akan musuh perbuat terhadapnya. Allah Ta’ala berkalam :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala“. (QS. Ibrahim : 35)
✍🏻 Alhamdulillah.. dengan pertolongan Allah semata sehingga umat Islam senantiasa mampu menjaga (mempertahankan) kota suci Makkah sekaligus Ka'bah sebagai qiblatnya dan juga kota suci Madinah. Insya Allah akan terjaga sampai mendekati hari Kiamat.
✍🏻 Jika Yesus maha kuasa dan kalian semua cerdas dan tidak dungu.. kenapa tak mampu mempertahankan kota suci di Yerusalem.???
Kenapa Al Quds justru dikuasai Yahudi yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak menuhankan Yesus???
✍🏻 Jika mempertahankan kota suci saja kalian tidak mampu dan tidak becus, bagaimana bisa memberikan manfaat kepada umat.??? Mana kemaha kuasaan Yesus?
Apa kalian masih berani mengatakan serta membuktikan bahwa Yesus lebih kuasa daripada الله?
✍🏻 Jika Yesus maha kuasa, maka silahkan rebut kota suci Makkah dan kalahkan robb-nya Ka'bah dan robb semesta alam yaitu الله Ta'ala. Laa ilaha illa Allah..
Orang Kafir Itu Jahl (Bodoh) Dalam Perkara Agama
Orang Kafir Itu Jahl (Bodoh) Dalam Perkara Agama
"Orang kafir banyak yang unggul dalam perkara dunia sebagai istidroj, akan tapi dalam perkara agama (akhirat) sungguh bodoh."
Allah Ta'ala berkalam :
قُلْ اَفَغَيْرَ اللّٰهِ تَأْمُرُوْۤنِّيْٓ اَعْبُدُ اَيُّهَا الْجٰهِلُوْنَ ٦٤
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah kamu menyuruhku (untuk) menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh?” (terjemah makna ayat QS. Az-Zumar : 64)
وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتَوْا عَلٰى قَوْمٍ يَّعْكُفُوْنَ عَلٰٓى اَصْنَامٍ لَّهُمْۚ قَالُوْا يٰمُوْسَى اجْعَلْ لَّنَآ اِلٰهًا كَمَا لَهُمْ اٰلِهَةٌۗ قَالَ اِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ ١٣٨
Dan Kami menyeberangkan Bani Israil (melintasi) laut itu (dengan selamat). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang masih tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa, buatlah untuk kami ilah (sesembahan berupa berhala) sebagaimana tuhan-tuhan mereka.” (Musa) menjawab, “Sesungguhnya kamu adalah kaum yang bodoh.” (QS. Al-A'raf : 138)
وَعْدَ اللّٰهِۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ٦ يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ ٧
(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Mereka mengetahui yang zhahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai. (QS. Ar-Rum : 6-7)
Membabat Kedunguan Pemilik Akun Ambar Wahyuningsih
Membabat Kedunguan Pemilik Akun Ambar Wahyuningsih
Ambar Wahyuningsih wahai kafir.. jika Yesus maha kuasa dan kalian semua cerdas dan gak dungu.. kenapa tak mampu mempertahankan kota suci di Yerusalem.???
Kenapa dikuasai Yahudi yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak menuhankan Yesus???
Padahal umat Islam senantiasa mampu mempertahankan kota suci Makkah dan Madinah insya Allah sampe menjelang hari Kiamat.
Jika mempertahankan kota suci aja kalian gak becus, gimana bisa memberikan manfaat kepada umat.???
Ambar Wahyuningsih kalau kamu gak dungu.. tentunya bisa menjawab dengan hujjah yang kuat?
Mana kuasa Yesus.. wahai umat dungu?
Minggu, 15 September 2024
Kamis, 12 September 2024
Mereka Menjadikan Ahbãr Dan Ruhbãn Serta Al Masih Ibnu Maryam Sebagai Arbãb
Mereka Menjadikan Ahbãr Dan Ruhbãn Serta Al Masih Ibnu Maryam Sebagai Arbãb
Surat At-Taubah Ayat 31
Allah Ta'ala berkalam :
اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ٣١
Terjemahan Makna Ayat :
"Mereka menjadikan ahbãr (orang-orang alim/para rabi Yahudi) dan ruhbãn (para rahib) sebagai arbãb (tuhan-tuhan) selain الله serta (Nashrani mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam. Padahal, mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Ilahi Yang Maha Satu; tidak ada ilahi (yang berhak disembah) selain Dia. Mahasuci Dia (الله) dari apa yang mereka persekutukan."
Senin, 09 September 2024
Untuk Menghukumi Kitab Palsu Itu Tidak Disyaratkan Wajib Menunjukkan Kitab Asli
Untuk Menghukumi Kitab Palsu Itu Tidak Disyaratkan Wajib Menunjukkan Kitab Asli
1. Untuk mengetahui suatu kitab sudah diubah, maka cukup dengan dalil shahih yang berasal dari wahyu dengan sanad yang shahih dan mutashil.
Tak ada dalil shahih yang mensyaratkan harus menunjukkan kitab yang asli karena mushaf salinan kitab tidak ada yang kekal. Hal ini sebagaimana untuk menghukumi tuhan palsu maka tidak disyaratkan harus bisa memperlihatkan Tuhan yang asli. Demikian juga jika di zaman sekarang ada orang yang mengklaim sebagai nabi Musa maka tanpa ragu kita hukumi sebagai nabi Musa palsu, walau kita tidak bisa memperlihatkan nabi Musa yang asli.
Kitab Taurat dan Injil telah diubah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَوَيۡلٌ لِّلَّذِينَ يَكۡتُبُونَ ٱلۡكِتَٰبَ بِأَيۡدِيهِمۡ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ لِيَشۡتَرُواْ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًاۖ فَوَيۡلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتۡ أَيۡدِيهِمۡ وَوَيۡلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكۡسِبُونَ
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 79)
وَإِنَّ مِنۡهُمۡ لَفَرِيقًا يَلۡوُۥنَ أَلۡسِنَتَهُم بِٱلۡكِتَٰبِ لِتَحۡسَبُوهُ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَمَا هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ
“Sesungguhnya ada segolongan di antara mereka yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, supaya kamu mengira yang dibacanya itu sebagian dari al-Kitab, padahal ia bukan dari al-Kitab dan mereka mengatakan, ‘Ini (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedangkan mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran: 78)
2. Kalam atau Firman Allah itu bukan makhluq dan kekal.
Maka ketahuillah tak ada dalil shahih bahwa kitab Taurat dan Injil akan terjagaa di muka bumi. Yang terjaga itu kitab Taurat dan Injil yang tertulis di Lauh Mahfuzh. Adapun Al Qur'an akan terjaga di muka bumi sampai datang hari Kiamat sebagai kekhushusan. Allah Ta'ala berfirman:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya”. (QS. al-Hijr, 15:9)
Dan harap dibedakan yang terjaga bukan salinan mushaf. Karena salinan mushaf Al Qur'an pun bisa dibakar atau dimusnahkan.
3. Semua ayat yang sanadnya tidak shahih dan munqothi' (terputus) ataupun bertentangan dengan Al Qur'an maka berhak dihukumi palsu.
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين
Sunanatullah.. Ahli Kitab dan Orang Musyrik Membenci/Memusuhi Orang Mukmin
Sunanatullah.. Ahli Kitab dan Orang Musyrik Membenci/Memusuhi Orang Mukmin
Allah Ta’ala berfirman :
وَدَّ كَثِيرُُ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran“. (QS. Al-Baqarah/2: 109)
Dan juga firmanNya :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya ?“. (QS. An-Nisa/4: 54)
Allah Ta’ala juga berfirman :
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik“. (QS. Al-Maidah/5 : 82)
Rabu, 04 September 2024
Sebuah Tanggapan Terkait Adzan di TV Diganti via Running Text
Sebuah Tanggapan Terkait Adzan di TV Diganti via Running Text
Kemenag Minta Kominfo Siarkan Azan Magrib di TV via Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa
Wahai kaum muslimin..
Yang penting di dunia nyata pemerintah tidak melarang adzan pakai pengeras suara walau bertepatan dengan acara tersebut.
Adapun terkait adzan di televisi. Mungkin tujuan menteri agama memberi toleransi agar siaran langsung tidak terputus. Dan bagaimanapun juga kita tak boleh mengganggu kafir dzimmi yang sedang ibadah. Bahkan ketika perang pun kaum muslimin tidak boleh mengusik ahli kitab yang sedang ibadah di tempat-tempat peribadahan mereka. Ini termasuk adab dalam Islam.
Lagian tiada perintah tentang disyariatkan adzan di televisi. Jadi ketika ada acara tersebut, maka matikan saja televisi. Lebih baik pada jam-jam tersebut kita beribadah di masjid, mushola ataupun rumah. Justru acara televisi itu lebih banyak mafsadatnya daripada manfaatnya, sehingga kita tak perlu melihat televisi. Dan diriku pribadi meyakini haramnya melihat televisi karena termasuk "ash-shuroh" yang diharamkan Allah.
Beda halnya terhadap orang-orang kafir yang zholim (termasuk zhalim di media sosial), maka mereka berhak dibalas sesuai kezhalimannya. Wa Allahu a'lam.
Tidak Ada Yang Serupa Dengan Allah Tafsir QS. Asy-Syuura Ayat 11
Tidak Ada Yang Serupa Dengan Allah
Tafsir QS. Asy-Syuura Ayat 11
Allah ta’ala berfirman tentang diri-Nya,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)
قال السعدي رحمه الله : ﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ﴾ أي: ليس يشبهه تعالى ولا يماثله شيء من مخلوقاته، لا في ذاته، ولا في أسمائه، ولا في صفاته، ولا في أفعاله، لأن أسماءه كلها حسنى، وصفاته صفة كمال وعظمة، وأفعاله تعالى أوجد بها المخلوقات العظيمة من غير مشارك، فليس كمثله شيء، لانفراده وتوحده بالكمال من كل وجه.
﴿وَهُوَ السَّمِيعُ﴾ لجميع الأصوات، باختلاف اللغات، على تفنن الحاجات.
﴿الْبَصِيرُ﴾ يرى دبيب النملة السوداء، في الليلة الظلماء، على الصخرة الصماء، ويرى سريان القوت في أعضاء الحيوانات الصغيرة جدا، وسريان الماء في الأغصان الدقيقة.وهذه الآية ونحوها، دليل لمذهب أهل السنة والجماعة، من إثبات الصفات، ونفي مماثلة المخلوقات. وفيها رد على المشبهة في قوله: ﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ﴾ وعلى المعطلة في قوله: ﴿وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ﴾
(Makna) : {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} “tidak ada sesuatupun yang serupa dengan dia,” artinya, tidak ada sesuatu apapun dari mahkluknya yang menyerupai ataupun menyamaiNya, baik pada DzatNya, nama-namaNya sipat-sifatNya maupun perbuatan-perbuatanNYa. Sebab semua nama-nama adalah sangat indah dan semua sifat-sifatNya adalah sifat-sifat kesempurnaaan dan keagungan, dan perbuatan-perbuatan (af’al) yang denganya dia menciptakan seluruh ciptaan-ciptaan yang luar biasa besarnya ini, tidak ada sesuatu pun yang menyertaiNya. maka tidak ada sesuatupun yang semisal denganNya, karena kamanunggalan dan kesaanNya dengan kesempurnaan segala sisi.
(Makna) : {وَهُوَ السَّمِيع} “ Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar,” seluruh suara dengan berbagai macam bahasa, dengan berbagai dialek. (Makna) : {الْبَصِيرُ} ”Lagi Maha Malihat,” Dia melihat langkah seekor semut hitam dan kecil di malam yang gulita di atas batu hitam yang keras, dan dia melihat mengalirnya makanan di dalam anggota tubuh hewan-hewan yang sangat kecil sekalipun, dan juga aliran air di dalam dahan-dahan kayu yang sangan rumit.
Ayat ini yang lainnya adalah dalil Ahlus Sunnah wal Wal Jama’ah dalam menetapkan sifat-sifat Allah dan menafikan keserupaanNya dengan mahkluk. Dan di dalamnya terlihat sanggahan terhadap kaum musyabihah (yang meyakini Allah sama dengan mahkluknya), yaitu terletak pada firmaNnya {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} “tidak ada sesuatu apa pun yang serupa dengan dia,” dan juga sanggahan terhadap sekte Mu’aththilah (sekte yang tidak ada meyakini adanya sifat bagi Allah,) yaitu pada firmaNya, {وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ} “Dan Dia-lah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Langganan:
Postingan (Atom)
Pembelaan Terhadap Nabi Muhammad ﷺ Dari Para Pencelanya Dan Musuh-musuh Islam - Rabi'ul Awwal 1446 H
Pembelaan Terhadap Nabi Muhammad ﷺ Dari Para Pencelanya Dan Musuh-musuh Islam - Rabi'ul Awwal 1446 H ✍🏻 Hujjah Dan Burhan Terhunus ...

-
Orang Kafir & Ahlu Ahwa' Bertanya : "Siapa Saksi Muhammad Menerima Wahyu/Menjadi Rasul ?" https://wahaiahlikitab.blogspo...
-
Dalil Shahih Bahwa Nabi Muhammad ﷺ Keturunan Nabi Ismail عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ https://wahaiahlikitab.blogspot.com/2024/04/dalil-shahih-bahw...
-
Benarkah Keturunan Nabi Ibrahim Dari Jalur Ismail Tak Ada Yang Berhak Menjadi Nabi ? https://wahaiahlikitab.blogspot.com/2024/01/benarkah-...