Surat Al Fatihah Dan Al Ikhlash Telah Cukup Sebagai Dalil Untuk Membantah Orang Kafir
3 Senjata Hebat Untuk Menghadapi Orang Kafir Dan Musyrik Yang Takabbur
1. Sampaikah Hujjah Dan Bayan
Nabi ﷺ dan para Shahabat tidak pernah mengajarkan umat Islam untuk debat kusir. Demikian juga para imam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah seperti imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Asy Syafi'i ataupun imam Ahmad melarang debat langsubd dengan ahlul ahwa' (pengikut hawa nafsu). Jika orang-orang kafir menantang kita mendatangkan dalil, maka sampaikan surat Al Fatihah, Al Ikhlash atau semisal. Ummul Qur'an (Al Fatihah) dan Al Ikhlash itu sudah cukup untuk membantah keyakinan orang-orang kafir dan musyrik.
2. Jika Orang Kafir Meragukan Al Qur'an Maka Tantanglah Untuk Membuat Sebuah Surat Semisal Al Fatihah
{وَمَا كَانَ هَذَا الْقُرْآنُ أَنْ يُفْتَرَى مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (37) أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (38) بَلْ كَذَّبُوا بِمَا لَمْ يُحِيطُوا بِعِلْمِهِ وَلَمَّا يَأْتِهِمْ تَأْوِيلُهُ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ (39) وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهٖۗ وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ (40) }
“(37) Tidak mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh selain Allah, tetapi (Al-Qur’an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Rabb seluruh alam. (38) Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur'an), dan ajaklah siapa saja di antara kalian orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar.” (39) Bahkan (yang sebenarnya), mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna dan belum mereka peroleh penjelasannya. Demikianlah halnya umat-umat yang ada sebelum mereka telah mendustakan (para rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat (kesudahan) orang yang zhalim. (40) Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Rabb mu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus : 37-39)
3. Ajakan Mubahalah Dengan Berhakim Kepada Allah
Yaitu mubahalah dengan laknat (وهي مباهله باللعنه). Allah ﷻ berfirman :
فَمَنۡ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ فَقُلۡ تَعَالَوۡاْ نَدۡعُ أَبۡنَآءَنَا وَأَبۡنَآءَكُمۡ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمۡ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمۡ ثُمَّ نَبۡتَهِلۡ فَنَجۡعَل لَّعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلۡكَٰذِبِينَ.
(آل عمران: 61)
"Siapa yang membantahmu dalam hal ini (tentang Isa) setelah engkau memperoleh ilmu, maka katakanlah (Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu, kami sendiri dan kamu juga, kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah ditimpakan atas orang-orang yang dusta.” (QS. Ali Imran : 61)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar