Tinggalkan Dan Tak Usah Hiraukan Perkataan Ahlul Ahwa' ( Pengikut Hawa Nafsu )
Alhamdulillah.. kewajiban kita hanya sebatas menyampaikan hujjah dan bayan. Jika diterima maka itu yang kita harapkan. Andai ditolak pun, semoga kewajiban kita sudah tertunaikan.
Dengan kita tak menghiraukan ucapan dan ajakan ahlul ahwa', terkandang itu justru bisa lebih menyakitkan dan menghinakan mereka.
Toh jika kita ajak berhakim kepada Allah untuk buktikan kebenaran yaitu dengan mubahalah, paling mereka juga menolak dan tak berani.?? Sebagaimana para syaithan yang takut mendapat adzab Allah tapi tetap membangkang di atas kebatilan dan takabbur/keangkuhan. Laa haula wa laa quwwata illa billah..
Kita juga tak perlu mempedulikan orang-orang "Al Jahil". Allah Ta'ala berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al A'raf : 199)
وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا
"Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik." (QS. Al-Muzzammil Ayat: 10)
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Vincentius
Orang-orang masuk grup mungkin punya beragam tujuan. Adapun diriku pribadi.. tujuan utamaku "menunaikan kewajiban sampaikan hujjah dan bayan". Jadi tujuan utamaku bukan debat.
Kemudian sebagai catatan :
(1) Diriku insya Allah lebih tertarik dialog atau jidal dengan orang yang jujur dan tidak punya tabiat dusta. Jidal dengan cara yang baik, tidak mencela lawan kecuali dengan hujjah dan burhan. Itupun dengan pertimbangkan mashlahat dan mafsadat. Dalam artian untuk apa jidal jika bukan memperbaiki keadaan, tapi justru malah memperburuk keadaaan atau semakin bermusuhan.? Itu sebabnya ada kaidah dalam amar ma'ruf nahi mungkar.
(2) Kami diperintahkan apabila jidal dengan ahli kitab hendaknya dengan cara baik. Kecuali jika mereka berbuat zhalim lebih dulu, maka berhak dibalas sesuai kadar kezhalimannya.
(3) Sebagai seorang muslim dianjurkan perbanyak puasa. Terutama di bulan Sya'ban dan Ramadhon. Ini bulan Sya'ban. Alhamdulillah.. hari ini pun diriku puasa. Jika tak ada hajat yang benar-benar menuntut lebih baik tak usah melayani jidal. Karena puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri dari haus dan lapar. Tapi juga menahan diri dari amarah, ucapan buruk ataupun perkataan yang sia-sia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar