Jawaban Atas Perkataan Orang Kafir : "Semua Umat Islam Masuk Neraka Berdasar QS. Maryam : 71"
Al Qur'an Dan As Sunnah Wajib Dipahami Sesuai Pemahaman Para Shahabat Agar Tidak Sesat
لماذا يجب ان نفهم القرآن والسنة على فهم الصحابة رضي الله عنهم؟
قال العلامة ابن القيم رحمه الله تعالى : "أفهام الصحابة فوق أفهام جميع الأمة، وعلمهم بمقاصد نبيهم ﷺ ، وقواعد دينه وشرعه، أتمّ من عِلم كل مَن جاء بعدهم." (الطرق الحكمية ٣٢٤/١)
Mengapa kiita wajib memahami Al Qur'an dan As Sunnah di atas pemahaman para Shahabat radhiyaallahu 'anhum?
Al Allamah Ibnul Qayyim رحمَـہ الله تَعـَالَـى berkata : "Pemahaman Shahabat رضي اللّه عنهم diatas pemahaman seluruh umat. Dan ilmu mereka tentang maksud tujuan Nabi ﷺ dan kaidah-kaidah agamanya dan syari'atnya lebih sempurna daripada ilmu setiap orang yang hidup setelah mereka." (liha At Turuqul Hikmiyyah : 1/324)
Tafsir QS. Maryam : 71 - 72
Allah Ta'ala berfirman :
وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ (٧١) ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا (٧٢)
(71) Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.
(72) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut. (QS. Maryam Ayat: 72)
Syaikh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata :
﴿وَإِن مِّنكُمۡ إِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتۡمࣰا مَّقۡضِیࣰّا﴾ [مريم ٧١] وهذا خطاب لسائر الخلائق، برهم وفاجرهم، مؤمنهم وكافرهم، أنه ما منهم من أحد، إلا سيرد النار، حكما حتمه الله على نفسه، وأوعد به عباده، فلا بد من نفوذه، ولا محيد عن وقوعه.واختلف في معنى الورود، فقيل: ورودها، حضورها للخلائق كلهم، حتى يحصل الانزعاج من كل أحد، ثم بعد، ينجي الله المتقين. وقيل: ورودها، دخولها، فتكون على المؤمنين بردا وسلاما. وقيل: الورود، هو المرور على الصراط، الذي هو على متن جهنم، فيمر الناس على قدر أعمالهم، فمنهم من يمر كلمح البصر، وكالريح، وكأجاويد الخيل، وكأجاويد الركاب، ومنهم من يسعى، ومنهم من يمشي مشيا، ومنهم من يزحف زحفا، ومنهم من يخطف فيلقى في النار، كل بحسب تقواه
"Arah pembicaraan ini ditujukan kepada semua makhluk, yang baik dan yang buruk, yang Mukmin dan yang kafir, bahwasanya tiada seorang pun dari mereka melainkan pasti akan mendatangi neraka, sebagai suatu ketetapan yang sudah Allah tetapkan atas diriNya, dan telah Dia janjikan kepada semua hambaNya. Maka, janji ini pasti terlaksana, tidak ada yang memalingkan kejadiannya.
Maka kata al-Wurud (mendatangi) masih diperselisihkan (oleh para ulama). Ada yang mengatakan, maknanya adalah kehadiran wujud neraka di hadapan seluruh makhluk sehingga menimbulkan rasa takut pada setiap orang. Kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa.
Sebagian berpendapat, maksud “mendatanginya” adalah memasukinya. Namun neraka menjadi dingin dan keselamatan bagi orang-orang Mukimin.
Sebagian ulama lain mengartikan lafazh “mendatangi” dengan makna melewati di atas Shirath (jembatan) yang berada di atas permukaan Neraka Jahanam. Maka masing-masing orang melewatinya sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang melewatinya secepat kedipan mata, seperti angin, bagai pacuan kuda terbaik, bak lari unta terbaik. Ada orang yang berlari, berjalan, ada (pula) yang merangkak. Sebagian dari mereka terkena sambaran lalu terlempar ke neraka. Masing-masing sesuai dengan kadar ketakwaannya."
﴿ثُمَّ نُنَجِّی ٱلَّذِینَ ٱتَّقَوا۟ وَّنَذَرُ ٱلظَّـٰلِمِینَ فِیهَا جِثِیࣰّا﴾ [مريم ٧٢] ﴿ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا﴾ الله تعالى بفعل المأمور، واجتناب المحظور ﴿وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ﴾ أنفسهم بالكفر والمعاصي ﴿فِيهَا جِثِيًّا﴾ وهذا بسبب ظلمهم وكفرهم، وجب لهم الخلود، وحق عليهم العذاب، وتقطعت بهم الأسباب.
"Oleh sebab itu, Allah berfirman, “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa,” kepada Allah dengan cara mengerjakan perintah serta menjauhi larangan “dan kami membiarkan orang-orang yang zhalim,” terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan kekufuran dan maksiat “di neraka dalam keadaan berlutut.” Ini adalah akibat dari kekufuran dan perbuatan maksiat mereka, sehingga mengakibatkan mereka kekal abadi di dalam neraka. Azab sudah pasti mengenai, dan semua faktor (penyelamat) sudah tidak berlaku."
Kesimpulan
■ Qur'an dan As Sunnah wajib dipahami sesuai pemahaman para Shahabat agar tidak sesat.
■ Ayat tersebut bukan ditujukan kepada umat Islam saja, tapi seluruh manusia (muslim, kafir, fasiq ataupun munafiq) yang taqwa ataupun yang zhalim. Terlebih tak ada lafazh ataupun dalil yang menyebutkan "seluruh umat Islam akan masuk di dalam Neraka".
■ Setelah mendatangi Neraka kemudian Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
“Ya Rabb kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal...”



Tidak ada komentar:
Posting Komentar