Senin, 22 Januari 2024

Menjawab Tuduhan Dusta Orang Kafir "Muhammad ﷺ Tidak Khitan"


 

Menjawab Tuduhan Dusta Orang Kafir "Muhammad Tidak Khitan"
https://wahaiahlikitab.blogspot.com/2024/01/menjawab-tuduhan-dusta-orang-kafir.html?m=1
    
     Khitan adalah salah satu sunnah fitrah yang muakkadah (sangat dianjurkan). Sebagian ulama berpendapat hukumnya adalah wajib. Berdasarkan sabda Nabi ﷺ :

الفطرة خمس -يعني السنة خمس- الختان والاستحداد وقلم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط

Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumis, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).

     Rasulullah bersabda :

اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ

“Ibrahim berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan beliau berkhitan dengan Al Qodum.” (HR. Bukhari)

     Allah Ta’ala berfirman :

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. An Nahl : 123)

      Nabi ﷺ juga memerintahkan laki-laki yang baru masuk Islam dengan sabdanya :

أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ وَاخْتَتِنْ

Hilangkanlah rambut kekafiran yang ada padamu dan berkhitanlah.” (HR. Abu Daud , dan Baihaqi, dan dihasankan oleh Al Albani)

     Terdapat ijma' bahwa Nabi Muhammad khitan, dan tak ada satupun ulama yang mengingkarinya ataupun mengatakan Nabi tidak khitan. Dan ijma' ulama' itu termasuk hujjah. Yang diperselisihkan hanya kapan Nabi Muhammad khitan sebagaimana tanggal kelahiran beliau juga diperselisihkan dan tak ada yang tahu pasti. Sebagian pendapat mengatakan beliau dikhitan sang kakek pada hari ketujuh kelahirannya dan sebagian lagi berpendapat Nabi lahir dalam keadaan sudah dikhitan. Penyebab perselisihan karena tiada hadits shahih yang menjelaskan kapan Nabi khitan. Jika Nabi tidak menjelaskan terkait kapan beliau kihitan itu artinya perkara tersebut tidak penting diketahui umat sehingga para Shahabat Nabi pun tidak menanyakan. Karena terkadang Nabi tidak menerangkan sesuatu karena tidak ingin memberatkan umat.

     Nabi bersabda :

دَعُونِى مَا تَرَكْتُكُمْ ، إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلاَفِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَىْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Biarkanlah apa yang aku tinggalkan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena banyak bertanya dan menyelisihi nabi mereka. Jika aku melarang dari sesuatu, maka jauhilah. Dan jika aku memerintahkan pada sesuatu, maka lakukanlah semampu kalian.” (HR. Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337).

Catatan : Bagaimana mungkin Nabi bisa dituduh tidak khitan, sedang beliau mengikuti millah nabi Ibrahim dan memerintahkan kaum muslimin supaya khitan. Itu hanya tuduhan dusta dari orang kafir.

  قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Katakanlah, “Tunjukkan burhan (bukti kebenaran) kalian jika kalian orang yang shodiq (benar).” (QS. Al Baqarah : 111)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembelaan Terhadap Nabi Muhammad ﷺ Dari Para Pencelanya Dan Musuh-musuh Islam - Rabi'ul Awwal 1446 H

  Pembelaan Terhadap Nabi Muhammad ﷺ Dari Para Pencelanya Dan Musuh-musuh Islam - Rabi'ul Awwal 1446 H ✍🏻  Hujjah Dan Burhan Terhunus ...