Pentingnya Sanad Untuk Mengetahui Keabsahan
Sanad/isnad merupakan kekhususan umat Islam. Al-Qur'an telah diriwayatkan kepada kita oleh para perawi dengan sanad yang mutawatir. Demikian pula telah sampai kepada kita hadits-hadits Nabi ﷺ dengan sanad-sanad yang shahih.
Berbeda dengan kitab Injil dan Taurat yang ada pada kaum Nashrani dan Yahudi tanpa sanad yang bersambung dan shahih, sehingga sangat diragukan keabsahan kedua kitab tersebut
■ Imam Muslim berkata :
عن مسعر قال سمعت سعد بن إبراهيم يقول لا يحدث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم إلا الثقات وحدثني محمد بن عبد الله بن قهزاذ من أهل مرو قال سمعت عبدان بن عثمان يقول سمعت عبد الله بن المبارك يقول الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
"Dari Mus'ir berkata : Saya mendengar Sa'd bin Ibraahim berkata : Tidaklah meriwayatkan hadits Nabi ﷺ kecuali para perawi yang tsiqoh….dari 'Abdaan bin 'Utsmaan berkata : Aku mendengar Abdullah bin Al-Mubaarok berkata : "Isnad merupakan bagian dari agama, jika bukan karena isnad maka orang yang berkeinginan akan mengatakan apa saja yang dia kehendaki." (Riwayat imam Muslim)
■ Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata :
الإسناد سلاح المؤمن فإذا لم يكن معه السلاح فبأي شيء يقاتل
“Sanad adalah senjatanya orang-orang beriman. Apabila tidak ada senjata tersebut, lalu dengan apa mereka berperang?” (lihat Jami Al-Ushul hal 109)
■ Muhammad bin Hatim bin al-Mudzhaffar rahimahullah menyatakan:
إِنَّ اللهَ أَكْرَمَ هذه الأمة وشَرَّفَهَا وفَضَّلَهَا بالإسناد، وليس لأحد من الأمم كلها – قديمهم وحديثهم – إسنادٌ، وإنما هي صحفٌ في أيديهم، وقد خَلَطُوا بكتبهم أَخْبَارَهُم…
"Sesungguhnya Allah memuliakan dan memberikan kelebihan kepada umat ini dengan adanya isnad (sanad). Tidaklah ada isnad itu pada umat yang lain seluruhnya. Yang ada hanyalah lembaran-lembaran di tangan mereka yang kadang tercampur antara isi kitab mereka dengan khabar-khabar mereka." (lihat Syarafu Ash-haabil Hadits karya al-Khothib al-Baghdadiy (1/86))
■ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan:
الْإِسْنَادُ مِنْ خَصَائِصِ هَذِهِ الْأُمَّةِ ، وَهُوَ مِنْ خَصَائِصِ الْإِسْلَامِ، ثُمَّ هُوَ فِي الْإِسْلَامِ مِنْ خَصَائِصِ أَهْلِ السُّنَّةِ
"Isnad (sanad) adalah termasuk kekhususan umat ini. Itu adalah ciri khas Islam. Kemudian, di dalam Islam termasuk kekhususan Ahlus Sunnah." (lihat Minhajus Sunnah (7/37))
■ Para ahli hadits mendefinisikan hadits shahih dengan definisi berikut :
مَا اتَّصَلَ سَنَدُهُ بِنَقْلِ الْعَدْلِ الضَّابِطِ عَنْ مِثْلِهِ إِلَى مُنْتَهَاهُ مِنْ غَيْرِ شُذُوْذٍ وَلاَ عِلَّةٍ
"Yaitu hadits yang sanadnya bersambung dengan penukilan perawi yang 'adil dan dhoobith (kuat hafalannya) dari yang semisalnya hingga kepuncaknya tanpa adanya syadz dan penyakit ('illah)."